Ketika masuk, kita harus menundukkan kepala untuk menghindari benturan dengan balok melintang, sebuah simbol penghormatan kepada pemilik rumah.
Apa sejarah dari rumah adat bolon?
Rumah Bolon atau jabu bolon merupakan warisan budaya suku Batak Toba di Sumatera Utara, dibangun dengan prinsip-prinsip adat yang kuat. Sejarahnya mencerminkan kehidupan sosial dan spiritual raja-raja batak dalam mendesain rumah adat bolon kala itu. Sangat jelas terlihat dari struktur rumah dan simbol-simbol ukirannya.Struktur dan Fungsi Rumah Bolon
Apa ciri khas dari Rumah Bolon? Ciri khas Rumah Bolon adalah bentuknya yang persegi panjang, dibangun di atas tiang dengan ketinggian sekitar 1,75 meter di atas tanah. Kemudian dihiasi dengan ukiran gorga yang penuh makna simbolis.Rumah ini juga memiliki tangga dengan jumlah anak tangga ganjil dan pintu yang memerlukan penghormatan khusus saat memasuki. Bagian bawah rumah ini sering digunakan sebagai kandang untuk babi, ayam, dan hewan lainnya.
Pintu rumah memiliki dua jenis daun pintu, yakni horizontal dan vertikal, meskipun saat ini daun pintu horizontal sudah jarang digunakan.
Bagian dalam rumah merupakan ruang terbuka tanpa sekat-sekat, walaupun terdapat beberapa keluarga yang tinggal di dalamnya. Pembagian area di dalam rumah diatur oleh adat yang kuat.
1. Gorga Cicak: Melambangkan kemampuan suku Batak untuk beradaptasi di mana saja mereka berada, serta menjaga persaudaraan di antara mereka.
2. Gorga Kerbau: Sebagai tanda terima kasih kepada kerbau yang membantu kehidupan manusia.
3. Gorga Ular: Berhubungan dengan kepercayaan bahwa ular membawa keberkahan jika memasuki rumah.
Suku Batak percaya bahwa bagian bawah rumah melambangkan kematian, bagian tengah melambangkan dunia manusia, dan bagian atas melambangkan dunia dewa.
1. Pondasi Kokoh
Melambangkan persatuan dan kekuatan masyarakat Batak dalam menghadapi tantangan hidup. Pondasi yang kuat menunjukkan bagaimana masyarakat saling mendukung dan bekerja sama.
2. Tiang Penyangga (Ninggor)
Melambangkan kejujuran dan integritas. Tiang-tiang ini adalah tulang punggung rumah, menunjukkan bahwa kejujuran adalah fondasi kehidupan sosial yang stabil.
3. Atap Rumah (Songsong Boltuk)
Mengajarkan untuk menyimpan perasaan atau sikap yang kurang baik dalam hati. Atap rumah yang tinggi juga melambangkan harapan dan aspirasi yang tinggi.
4. Lantai Rumah
Melambangkan kehidupan yang dijalani sehari-hari. Setiap langkah di atas lantai adalah pengingat akan tanggung jawab dan aktivitas harian.
5. Bagian Bawah
Mengingatkan manusia akan kematian, pentingnya kesadaran akan akhir hidup agar lebih bijak dalam menjalani kehidupan.
6. Bagian Tengah
Mencerminkan kehidupan manusia sehari-hari, tempat segala aktivitas sosial dan ekonomi terjadi.
7. Bagian Atas
Mencerminkan dunia para dewa, mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga hubungan baik dengan dunia spiritual.
8. Pola Ret-ret
Melambangkan saling ketergantungan dalam kehidupan manusia. Pola ini mengingatkan bahwa setiap individu membutuhkan bantuan dan dukungan dari yang lain.
Selain itu, ada panggung kecil dalam rumah untuk menyimpan hasil panen, yang melambangkan harapan kepada Sang Pencipta untuk kelimpahan rezeki.
Bagian dalam rumah merupakan ruang terbuka tanpa sekat-sekat, walaupun terdapat beberapa keluarga yang tinggal di dalamnya. Pembagian area di dalam rumah diatur oleh adat yang kuat.
Makna Ukiran pada Rumah Bolon
Rumah adat Batak Toba dihiasi oleh berbagai ukiran yang memiliki makna tersendiri, disebut gorga. Ukiran ini bisa ditemukan di bagian luar dan dalam rumah. Berikut beberapa jenis gorga yang ada pada Rumah Bolon:1. Gorga Cicak: Melambangkan kemampuan suku Batak untuk beradaptasi di mana saja mereka berada, serta menjaga persaudaraan di antara mereka.
2. Gorga Kerbau: Sebagai tanda terima kasih kepada kerbau yang membantu kehidupan manusia.
3. Gorga Ular: Berhubungan dengan kepercayaan bahwa ular membawa keberkahan jika memasuki rumah.
Pembagian Ruang dan Fungsi Setiap Bagiannya
Dalam gambar rumah adat batak diatas mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat Batak Toba, Rumah Bolon terbagi menjadi tiga bagian utama, masing-masing dengan fungsi dan maknanya:
1. Tombara (Bagian Bawah)
Digunakan untuk menyimpan hewan ternak seperti ayam, kuda, dan kerbau. Ini mencerminkan pentingnya peternakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Batak Toba dan memberikan perlindungan bagi hewan dari cuaca buruk.2. Tonga (Bagian Tengah)
Bagian ini adalah inti dari rumah, tempat kegiatan sehari-hari berlangsung seperti memasak, makan, dan bersosialisasi. Ruang ini juga menjadi tempat berkumpulnya keluarga besar dalam berbagai acara adat.3. Ginjang (Bagian Atas)
Digunakan sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga dan hasil panen. Selain itu, bagian atas rumah ini juga memiliki makna spiritual, dianggap sebagai tempat para dewa.Suku Batak percaya bahwa bagian bawah rumah melambangkan kematian, bagian tengah melambangkan dunia manusia, dan bagian atas melambangkan dunia dewa.
Filosofi Rumah Bolon
Rumah Bolon kaya akan filosofi yang tercermin dalam setiap elemen konstruksinya. Filosofi ini bukan hanya sekadar nilai simbolis tetapi juga panduan praktis dalam kehidupan sehari-hari.1. Pondasi Kokoh
Melambangkan persatuan dan kekuatan masyarakat Batak dalam menghadapi tantangan hidup. Pondasi yang kuat menunjukkan bagaimana masyarakat saling mendukung dan bekerja sama.
2. Tiang Penyangga (Ninggor)
Melambangkan kejujuran dan integritas. Tiang-tiang ini adalah tulang punggung rumah, menunjukkan bahwa kejujuran adalah fondasi kehidupan sosial yang stabil.
3. Atap Rumah (Songsong Boltuk)
Mengajarkan untuk menyimpan perasaan atau sikap yang kurang baik dalam hati. Atap rumah yang tinggi juga melambangkan harapan dan aspirasi yang tinggi.
4. Lantai Rumah
Melambangkan kehidupan yang dijalani sehari-hari. Setiap langkah di atas lantai adalah pengingat akan tanggung jawab dan aktivitas harian.
5. Bagian Bawah
Mengingatkan manusia akan kematian, pentingnya kesadaran akan akhir hidup agar lebih bijak dalam menjalani kehidupan.
6. Bagian Tengah
Mencerminkan kehidupan manusia sehari-hari, tempat segala aktivitas sosial dan ekonomi terjadi.
7. Bagian Atas
Mencerminkan dunia para dewa, mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga hubungan baik dengan dunia spiritual.
8. Pola Ret-ret
Melambangkan saling ketergantungan dalam kehidupan manusia. Pola ini mengingatkan bahwa setiap individu membutuhkan bantuan dan dukungan dari yang lain.
Kearifan Lokal dalam Rumah Bolon
Terdapat kebiasaan unik di mana masyarakat Batak Toba membuang kotoran melalui telaga dekat tungku. Ini melambangkan penghilangan keburukan dari dalam rumah dan penghuni.Selain itu, ada panggung kecil dalam rumah untuk menyimpan hasil panen, yang melambangkan harapan kepada Sang Pencipta untuk kelimpahan rezeki.
Gorga dan Makna Simbolis
Pada bagian pintu atas rumah Bolon, terdapat gorga dengan lukisan berwarna merah, hitam, dan putih. Biasanya, gambar cicak, ular, dan kerbau menghiasi gorga tersebut.Gambar cicak melambangkan kemampuan orang Batak untuk bertahan hidup di mana saja, berkat kuatnya rasa persaudaraan di antara mereka. Gambar kerbau sebagai ucapan terima kasih atas bantuan kerbau dalam pekerjaan ladang masyarakat.
Setiap ruang dalam rumah Bolon memiliki fungsi spesifik yang mencerminkan struktur sosial dan peran anggota keluarga:
Penggunaan Ruang dalam Rumah Bolon
- Jabu Bong
Ditempati oleh kepala rumah atau Porjabu Bong bersama istri dan anak-anak kecil. Ini adalah pusat keluarga inti.
- Jabu Soding
Dikhususkan untuk anak perempuan yang sudah menikah tetapi belum memiliki rumah sendiri.
Dengan memahami makna di balik setiap elemen rumah Bolon, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya dan kearifan lokal yang dimiliki suku Batak Toba.
- Jabu Suhat
- Tampar Piring
- Telaga
Apa sajakah keunikan rumah adat bolon Sumatera Utara?
Keunikan rumah adat Bolon Sumatera Utara terletak pada desain arsitekturalnya yang khas, ukiran gorga dengan makna simbolis, serta filosofi mendalam yang tercermin dalam setiap bagiannya. Rumah ini tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual, mencerminkan kearifan lokal dan budaya Batak Toba yang kaya.Dengan memahami makna di balik setiap elemen rumah Bolon, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya dan kearifan lokal yang dimiliki suku Batak Toba.
Post a Comment